Range trading digunakan ketika pasar tidak memiliki arah yang jelas. Bukan bulls juga bukan bear yang mampu memulai trend, dan harga bergerak sideways. Absennya trend naik atau trend turun bukan alasan untuk diam pada saat trading. Masih mungkin menraih profit saat pasar terkesan terkait rentang.
Trader range menghitung fakta bahwa harga akan ditradingkan diantara tingkat horizontal yang sama untuk beberapa waktu. Mereka mengharapkan harga kembali naik dari resistance dan support beberapa kali. Tujuan dari trader adalah untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga direntang menjual saat resistance dan membeli saat support.
Perhatikan bahwa pasangan mata uang utama (EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/NZD, NZD/USD, dan USD/CAD) cenderung untuk memulai trend. Mereka memiliki periode konsolidasi, namun tetap nyaman untuk range trading. Pasangan mata uang silang (EUR/GBP, CHF/JPY, AUD/CAD, dan GBP/JPY) menghabiskan lebih banyak waktu di range.
Bagaimana trading di range?
Langkah pertama untuk trader range adalah mengidentifikasi batas dari range atau dengan kata lain menemukan support dan resistance. Cara termudah untuk melakukannya adalah memeriksa nilai tertinggi dan terendah sebelumnya dari grafik. Jika nilai tertinggi membentuk garis horizontal dan juga nilai terendahnya, maka Anda mungkin menemukan daerah resistance dan support. Tentu saja faktanya nilai tertinggi tidak diposisi yang tepat sesuai dengan garis dan juga nilai terendahnya. Namun pasar tidak akan membuat nilai tertinggi yang lebih tinggi dan nilai terendah yang lebih rendah sebagai tipikal untuk trend naik (atau nilai tertinggi yang lebih rendah dan nilai terendah yang lebih tinggi menunjuk ke titik trend turun). Bollinger bands juga bisa menolong untuk melacak range karena mereka merepresentasikan dinamika support dan resistance yang membatasi itu.
Langkah kedua adalah melacak keadaan kelebihan dibeli atau kelebihan dijual dari harga. Idenya adalah untuk menjual ketika pasangan mata uang kelebihan dibeli (saat resistance) dan beli ketika itu menjadi kelebihan dijual (di support). Untuk mengidentifikasi kondisi kelebihan dibeli / kelebihan dijual, maka trader menggunakan tipe indikator tehnikal bernama “oscillators”. Indikator tang berotasi di tingkat tengah.
Ketika oscillator naik dari garis tengah dan mencapai daerah yang ekstrim di atas, maka itu berarti pasangan mata uang kelebihan dibeli. Jika pasangan mata uang pada waktu yang sama dekat dengan daerah resistance, maka itu waktunya untuk sell.Ketika oscillator turun dari garis tengah dan mencapai daerah ekstrim di bawah, itu berarti pasangan mata uang kelebihan dijual. Jika pasangan mata uang pada waktu yang sama dekat dengan daerah support, maka itu waktunya untuk buy.Oscillator yang paling populer adalah RSI, CCI, dan Stochastics. Stochastics merpakan yang paling sensitif terhadap aksi dari harga.
Sebagai rangkuman yaitu harga mencapai salah satu batas range dan sinyal dari oscillator adalah pemicu untuk membuka order. Kemungkinan sukses dari order trading semakin tinggi jika ada pola candlestick yang berbalik arah di dekat resistance/support.
Manajemen risiko
Selalu penting untuk membatasi risiko trading. Risiko utama untuk trader range adalah ketika range pecah. Kesuksesan strategi trading range termasuk dalam membuat profit yang kecil namun konsisten dan meminimalisasi loss.
Trading range baik ketika pasar tidak terlalu memiliki volatilitas. Hasilnya tidak direkomendasikan untuk trading di ranges ketika voaltilitas pasar sedang tinggi. Peristiwa berita bisa membuat harga jauh dari satu arah. Hasilnya jika Anda merencanakan untuk trading ranges, periksa dulu kalender ekonomi untuk memastikan tidak ada rilis berita penting yang dijadwalkan untuk pasangan mata uang yang Anda pilih.
Aturan dari Take Profit dan Stop Loss di range trading sangat mudah. TP ditempatkan di sisi yang berlawanan dari range, dimana SL diatur sekitar setengah dari amplitude range. Ini menyediakan banyak ruang untuk penarikan sementara dan pada saat yang sama mempertahankan 2:1 rasio profit dan risiko. TIdak direkomendasikan untuk memperbesar atau memeprkecil posisi. Pertama memperbesar order bisa meningkatkan risiko untuk Anda. Kedua tidak ada gunanya untuk mencoba menutup order karena TP tidak terlalu jauh.
Kesimpulan
Range trading memiliki logika yang sederhana dan bisa dikuasai meski oleh trader pemula. Pada waktu yang sama penting untuk mengingat bahwa situasi pasar ketika di range mengalami ketidakpastian. Batas dari range bisa saja berfluktuasi dan terobosan palsu bisa terjadi. Hasilnya tipe trading ini membutuhkan risiko manajemen yang disiplin.