Cara Mengidentifikasi Pembalikan Pasar

Tren (trend) adalah kondisi pasar yang paling mendasar, sehingga setiap trader harus benar-benar bisa memahami tren dengan sangat baik. Tren selalu berubah-ubah, sehingga tren yang berkembang di pasar saat trading dapat berupa pembalikan dan tren baru.

Pendekatan analisis yang berbasis pada analisis teknikal dapat membantu trader mengidentifikasi perubahan arah tren atau mengonfirmasi terjadinya pembalikan arah.

Trader diwajibkan dapat mengenali potensi pembalikan arah tren karena dua asalan. Pertama, saat trader membuka posisi pada suatu tren, ia biasanya siap keluar dari tren sebelum pembalikan terjadi. Kedua, pembalikan adalah momen ketika tren baru muncul. Jika Anda mampu membaca pergerakan pasar dengan cermat dan mengenalinya tepat waktu, Anda akan memiliki peluang untuk memasuki pasar (membuka transaksi) lebih awal dan menghasilkan profit lebih banyak.

Tingkat probabilitas sangat tergantung pada kekuatan tren yang muncul saat itu: jika tren lemah, kemungkinan pembalikan terjadi cenderung lebih besar. Ada beberapa cara untuk memperkirakan kekuatan tren tersebut. Kami bisa merekomendasikan dengan dua strategi, yaitu analisis visual dan indikator teknikal.

Analisis potensi pembalikan secara visual

Perhatikan titik-titik tinggi (high) dan rendahnya (low) suatu tren. Jika koreksi berlangsung singkat, dan konsolidasi terjadi dalam rentang sempit, maka tren tergolong kuat. Pada tren bullish yang kuat, harga dapat mengukuhkan support pertama yang terbentuk di high sebelumnya:


Jika tren naik berlangsung lambat, harga dapat turun di bawah titik tinggi sebelumnya (support awal), tetapi bertahan di atas titik rendah sebelumnya.


Sebuah tren naik yang lemah dapat dikenali melalui kehadiran high yang lebih rendah (lower high). Jika demikian, trader perlu mewaspadai pembentukan pola "Head and shoulder" dan potensi pembalikan pasar ke arah penurunan.


Ditambah lagi, jika harga terlihat mulai kembali menyentuh garis support dengan sangat sering, maka mengindikasikan tren naik semakin melemah.Berdasarkan penjelasan di atas, maka Anda harus mampu membedakan antara support 1 (high sebelumnya selama tren naik) dan support 2 (low sebelumnya selama tren naik). Pembalikan arah terjadi ketika harga menerobos support 2. Dua situasi ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pada situasi pertama, harga mampu bertahan di atas support kedua. Sedangkan pada situasi kedua, harga bergerak di bawah support kedua dan mengonfirmasi pembalikan.


Beberapa indikator yang dapat membantu Anda mengidentifikasi pembalikan

Ada beberapa indikator teknikal yang cukup andal dalam mengidentifikasi pembalikan arah.

Yang pertama, Moving Average dari berbagai periode dapat berfungsi sebagai level support/resistance, di situ trader akan melihat adanya pembalikan atau perpotongan dengan mengirimkan sinyal perubahan tren. Indikator Ichimoku juga memiliki serangkaian garis yang mampu mengidentifikasi momen peralihan tren dari bullish ke bearish dan sebaliknya.

Yang kedua, ADX adalah indikator penting pengukur kekuatan tren. Garis utama dari indikator ini naik ketika tren semakin kuat. Nilai ADX berkisar dari 0 sampai 100. Jika indikator berada di atas 25, maka tren cenderung spesifik dan kuat. ADX di atas 25 dapat berfungsi sebagai konfirmasi breakout dan pembalikan tren. Arah pembalikannya dapat ditunjukkan oleh dua garis lain dari indikator ini.


Penting juga untuk mengetahui tren dari ADX itu sendiri. Jika indikator ini membentuk serangkaian puncak yang lebih tinggi, maka tren sedang kuat dan kemungkinan pembalikan terjadi relatif kecil.

Anda juga bisa menggunakan volume indicator untuk memprediksi kekuatan tren dan mengonfirmasi pembalikan. Jika lower high tercipta saat tren naik dan volumenya lebih rendah, maka tren terindikasi kuat akan berbalik ke arah penurunan.

Pembalikan atau koreksi?

Persoalan utamanya ialah bahwa pembalikan kerap bermula sebagai koreksi. Akibatnya, sulit untuk membedakan satu sama lain. Pada tabel di bawah ini, kami telah merangkum informasi yang dapat membantu Anda mengatasinya.


Mohon diperhatikan, koreksi cenderung terjadi secara singkat. Sifatnya teknis, di mana koreksi terjadi ketika aset mengalami kondisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold) karena pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah pergerakan yang sejalan dengan tren. Untuk mengukur kedalaman koreksi, Anda bisa menggunakan tool Fibonacci. Saat retracement harga memuat Fibo 38.5%, tren yang berkembang saat itu bisa dikatakan cukup kuat dan kemungkinan pembalikan terjadi relatif kecil.

Di sisi lain, pembalikan merupakan perubahan yang jauh lebih besar pada arah dari pergerakan harga dan sering disebabkan oleh beberapa faktor yang fundamental. Karakteristik utama dari pembalikan adalah harga bergerak melampaui support/resistance kunci dari suatu tren. Jika pasar bergerak melampaui level Fibonacci retracement 50%, maka tren terindikasi akan berbalik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, untuk meningkatkan akurasi prediksi, kami merekomendasikan kepada Anda untuk menggunakan beberapa metode analisis agar dapat menentukan pembalikan arah dengan tepat. Ingat, metode yang dijelaskan di atas tidak menjamin 100% kesuksesan, jadi disarankan pula untuk mematuhi aturan manajemen risiko saat trading pada pembalikan arah.

Blog Post

www.tradingmas.com

Ikuti kursus trading langkah demi langkah dan jadilah trader sukses.

Back to Top

Kunjungan