ADX

Average Directional Index atau ADX adalah indikator pengukur kekuatan tren. Trader pengikut tren (trend trading) ingin menemukan tren yang kuat dan membuka posisi sesuai arahnya. ADX membantu dalam mendeteksi kekuatan tren tersebut.

Indikator ini didasarkan pada moving average (MA) dari ekspansi rentang harga selama periode waktu tertentu.

Cara penerapannya

Anda bisa menambahkan ADX pada grafik dengan mengklik "Insert” – “Indicators” – “Trend” dan kemudian memilih “Average Directional Movement Index”.


Secara bawaan, pengaturan periode yang umum adalah 14. Anda bisa mengubahnya sesuai keinginan Anda.

Cara penggunaannya ADX indikator

Indikator MT4 ini secara otomatis memuat tiga garis:
  1. Average Directional Index (ADX) itu sendiri (garis cokelat tebal). Nilainya berkisar dari 0 hingga 100. Garis ini mendeteksi kekuatan tren tetapi tidak menunjukkan arahnya.
  2. Plus Directional Movement Indicator (+DMI) (garis hijau) adalah selisih antara dua high beruntun.
  3. Minus Directional Movement Indicator (-DMI) (garis merah) adalah selisih antara dua low beruntun.
Garis ADX digunakan untuk menentukan pergerakan aset, apakah sesuai tren atau tidak. Tren terindikasi kuat apabila ADX berada di atas 25, sehingga strategi trend trading pun bisa digunakan. Sebaliknya, jika ADX berada di bawah 25, maka sebaiknya menghindari trend trading dan memilih strategi range trading yang disesuaikan. Dalam situasi seperti ini, harga selalu berada di dalam rentang tertentu. Perlu diperhatikan, ADX di sini dapat digunakan untuk mengonfirmasi range breakout. Saat ADX naik dari bawah 25 ke atas 25, maka mengindikasikan bahwa harga sudah cukup kuat untuk melanjutkan pergerakannya ke arah breakout.ADX memiliki beberapa level. Anda bisa melihatnya pada tabel di bawah ini:

Nilai ADX
KekuatanTren
0-25Tidak Ada Tren atau Lemah
25-50Tren Kuat
50-75Tren Sangat Kuat
75-100Tren Luar Biasa Kuat



Secara umum, saat garis ADX bergerak ke atas, kekuatan tren akan meningkat, dan harga bergerak ke arah tren. Sebaliknya, saat garis bergerak ke bawah, maka kekuatan tren akan menurun, dan harga bergerak terkoreksi atau terkonsolidasi. Perlu diperhatikan, garis ADX yang turun bukan mengindikasikan bahwa tren akan berbalik, melainkan tren saat ini sedang melemah.

Sebagai tambahan, jika Anda melihat serangkaian puncak ADX, maka Anda bisa mengetahui momentum tren. Jika ada serangkaian puncak ADX yang lebih tinggi, maka momentum tren sedang naik. Dengan begitu, trader bisa menggunakan trend trading dan membiarkan profit mengalir. Sementara itu, serangkaian puncak ADX yang lebih rendah mengindikasikan momentum tren sedang turun. Namun tetap berwaspadalah, meskipun momentum sedang turun, tren masih berpeluang untuk berlanjut. Dalam hal ini, trader harus lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih sinyal entry yang baru. Dan akan lebih baik lagi bila dengan memperketat stop untuk posisi yang ada atau mulai mempertimbangkan untuk mengambil sebagian profit.

Sinyal Klasik dari ADX

+ DMI dan -DMI mengindikasikan arah pergerakan. Secara umum, tren bullish berlaku ketika +DMI lebih besar daripada -DMI, dan sebaliknya, bearish berlaku ketika -DMI lebih besar. Jika terjadi perpotongan (cross) antara +DMI dan -DMI, maka sistem trading harus dikombinasikan dengan ADX.

Sinyal "Beli" muncul ketika +DMI memotong -DMI dari bawah ke atas (ADX harus berada di atas 25). Stop Loss biasanya ditempatkan di low dari sinyal harian. Sinyal beli tetap berlaku selama low tersebut bertahan, bahkan jika +DMI memotong kembali -DMI ke bahwa sekali pun.

Sebaliknya, sinyal "Jual" muncul ketika -DMI memotong +DMI dari atas ke bawah (ADX harus berada di atas 25). High dari sinyal harian menjadi Stop Loss awal.

Kesimpulan.

Average Directional Index (ADX) merupakan indikator yang sangat berguna bagi trader trend trading. Direkomendasikan untuk menggunakan ADX dalam kombinasi dengan analisis price action dan indikator-indikator teknikal lainnya.

Blog Post

www.tradingmas.com

Ikuti kursus trading langkah demi langkah dan jadilah trader sukses.

Back to Top

Kunjungan